Moeng
Memberikan Kemudahan Untuk Anda
Rabu, 01 Mei 2013
Senin, 25 Februari 2013
Alur Pemrosesan Data Pada Komputer
Input Device > i/o > Proses >
Memory > Storage Device > Memori > proses > i/o > Output Device
Input : data yang akan di proses atau dibuat.
I/O : Input / Output.
Proses : Pengolahan data yang dimasukkan.
Memori : Tempat menyimpan data sementara pada saat data diproses.
Storage : Tempat menyimpan data secara permanen seteah diproses.
Output : Hasil dari proses yang berupa tampilan, suara, cetakan.
Input : data yang akan di proses atau dibuat.
I/O : Input / Output.
Proses : Pengolahan data yang dimasukkan.
Memori : Tempat menyimpan data sementara pada saat data diproses.
Storage : Tempat menyimpan data secara permanen seteah diproses.
Output : Hasil dari proses yang berupa tampilan, suara, cetakan.
Pengertian Power Supply
Power
Supply Unit (PSU)
berfungsi untuk mengubah tegangan listrik (AC 220/230/240 V, 110/120 V) agar
bisa digunakan oleh computer (DC 3,3 V, 5 V, 12 V). Besarnya listrik yang mampu
ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.
Power Supply adalah sebuah perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan computer.
Power Supply adalah sebuah perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan computer.
Secara sederhana pengertian Power Supply
atau yang sering kita sebut juga dengan PSU merupakan alat pemberi sumber daya
ke seleruluh komponen-kmponen komputer seperti Harddisk, mainboard, DVD Drive,
dan lain sebagainya. Pengertian secara kinerjanya Power Supply merupakan
pengubah dari tegangan listrik AC (Alternating Current) menjadi tegangan (Direct
Current). Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh
dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.
Teknik Pengambilan Gambar Pada Fotografi
Dalam dunia fotografi
tidak sedikit fotografer apalagi yang masih pemula, seolah terlena pada
hal-hal yang bersifat teknis saja, seperti mengatur bukaan diafragma,
pengaturan kecepatan, dan pengaturan jarak. Mungkin juga, selama ini tidak
terpikirkan bahwa di dalam foto itu terkandung nilai-nilai tertentu yang dapat
membuat foto itu bagus atau sebaliknya menjadi berantakan. Salah satunya adalah
pengaturan komposisi. Mungkin belum pernah membayangkan, bahwa dengan
pengaturan komposisi sesungguhnya dapat ditonjolkan subjek utama. Bahkan tidak
jarang akan mendukung keberhasilan foto-foto yang kita buat.
Definisi Komposisi
Komposisi secara
sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar,
elemen-elemen ini mencakup garis, bentuk, warna, terang dan gelap. Yang paling
utama dari aspek komposisi adalah menghasilkan visual impact (sebuah
kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang anda inginkan untuk berekspresi
dalam foto). Dengan komposisi, foto akan tampak lebih menarik dan enak
dipandang dengan pengaturan letak dan perbandaingan objek-objek yang
mendukung dalam suatu foto. Dengan demikian perlu menata sedemikian rupa agar
tujuan dapat tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan statis dan diam atau
sesuatu mengejutkan. Dalam komposisi selalu ada satu titik perhatian yang
pertama menarik perhatian.
Tujuan Mengatur
Komposisi Dalam Fotografi
1.
Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto dan
keseimbangan keseluruhan objek foto.
2.
Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik sehingga
terwujud sebuah kesatuan (unity) dalam karya.
3.
Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa estetik
dalam pribadi pemotret.
Jenis-Jenis Komposisi
:
1.
Garis
Komposisi ini terbentuk
dari pengemasan garis secara dinamis baik garis lurus, melingkar / melengkung.
Biasanya komposisi ini bisa menimbulkan kesan kedalaman dan kesan gerak pada
sebuah objek foto. Ketika garis-garis itu digunakan sebagai subjek, yang
terjadi adalah foto menjadi menarik perhatian. Tidak penting apakah garis itu
lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar dari gambar. Yang penting
garis-garis itu menjadi dinamis.
1.
Bentuk
Komposisi ini
biasanya dipakai fotografer untuk memberikan penekanan secara visual kualitas
abstrak terhadap sebuah objek foto. Biasanya bentuk yang paling sering
dijadikan sebagai komposisi adalah kotak dan lingkaran.
1.
Warna
Warna memberikan
sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan
dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun
serta mampu dengan sempurna memunculkan “mood color” (keserasian warna)
sebuah foto terutama pada foto – foto “pictorial” (Foto yang menonjolkan
unsur keindahan)
1.
Gelap dan Terang
Komposisi ini sebenarnya
dipakai oleh fotografer pada era fotografi analog masih berkembang pesat
terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, sekarang ini, ditengah – tengah
era digital komposisi ini mulai diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap
dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah objek. Kita dapat
menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu memperhatikan kontras
sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar objek yang dirasa
mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang sebuah foto akan
hilang.
1.
Tekstur
Yaitu tatanan yang
memberikan ksan tentang keadaan prmukaan suatu benda (halus, kasar, beraturan,
tidak beraturan, tajam, lembut,dsb). Tekstur akan tampak dari gelap terang atau
bayangan dan kontras yang timbul dari pencahayaan pada saat pemotretan.
Penerapan Komposisi
Dalam Pemotretan
Dalam pengemasan
sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu
sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Yang antara lain:
1 Rule
of Thirds (Sepertiga Bagian / Rumus Pertigaan)
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto
Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi 9 bagian yang sama. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada sepertiga bagian bidang foto. Hal ini sangat berbeda dengan yang umum dilakukan dimana kita selalu menempatkan objek di tengah-tengah bidang foto
2 Sudut
Pemotretan (Angle of View)
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Sudut pengambilan objek ini sangat ditentukan oleh tujuan pemotretan. Maka dari itu jika kita mendapatkan satu moment dan ingin mendapatkan hasil yang terbaik,
jangan pernah takut untuk memotret dari berbagai sudut pandang. Mulailah dari yang standar (sejajar dengan objek), kemudian cobalah dengan berbagai sudut pandang dari atas, bawah, samping sampai kepada sudut yang ekstrim.
3 Format
: Horizontal dan vertikal
Proposi pesrsegi
panjang pada view vender pada kamera memungkinkan kita untuk memotret
dengan menggunakan format landscape(horisontal) maupun portrait
(vertikal). Format pengambilan gambar dapat menimbulkan efek berbeda pada
komposisi akhir.
4 Dimensi
Meskipun foto
bercerita dua dimensi, yang artinya semua terekam diatas satu bidang. Namun,
sebenarnya foto dapat dibuat terkesan memiliki kedalaman, seolah-olah dimensi
ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, Dimensi dapat terbentuk
apabila adanya jarak, jika kita menampilkan suatu obyek dalam suatu dimensi
maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi
diperlukan adanya permainan ruang tajam, permainan gelap terang dan garis.
- Sudut Pengambilan
Gambar ( Camera Angle )
Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
Dalam fotografi agar foto yang kita hasilkan memiliki nilai dan terkesan indah harus diperhatikan mengenai masalah penggunaan sudut pengambilan gambar yang baik. Dalam fotografi dikenal 3 sudut pengambilan gambar yang mendasar, yaitu:
- Bird
Eye
Sudut pengambilan
gambar ini, posisi objek dibawah / lebih rendah dari kita berdiri. Biasanya
sudut pengmbilan gambar ini digunakan untuk menunjukkan apa yang sedang
dilakukan objek (HI), elemen apa saja yang ada disekitar objek, dan pemberian
kesan perbandingan antara overview (keseluruhan) lingkungan
dengan POI (Point Of Interest).
- High
Angle
Pandangan tinggi.
artinya, pemotret berada pada posisi yang lebih tinggi dari objek foto.
- Eye
Level
Sudut pengembilan
gambar yang dimana objek dan kamera sejajar / sama seperti mata
memandang. Biasanya digunakan untuk menghasilkan kesan menyeluruh dan merata
terhadap background sebuah objek, menonjolkan sisi ekspresif dari sebuah
objek (HI), dan biasanya sudut pemotretan ini juga dimaksudkan untuk
memposisikan kamera sejajar dengan mata objek yang lebih rendah dari pada kita
missal, anak – anak.
- Low
Angle
Pemotretan dilakukan
dari bawah. Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera.
Sudut pengembilan gambar ini digunakan untuk memotret arsitektur sebuah bagunan
agar terkesan kokoh, megah dan menjulang. Namu, tidak menutup kemungkinan dapat
pula digunakan untuk pemotretan model agar terkesan elegan dan anggun.
- Frog
Eye
Sudut penglihatan
sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir
sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti
ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.
Field Of View
Beberapa jenis
komposisi yang umum digunakan dari segi ukuran (field of view) yang akan
diambil adalah sebagai berikut :
a. Extreme Close Up
Pengambilan gambar
yang sangat dekat sekali dengan objek, sehingga detil objek seperti pori-pori
kulit akan jelas terlihat.
b. Head Shot
Pengambilan gambar
sebatas kepala hingga dagu.
c. Close Up
Pengambilan gambar
dari atas kepala hingga bahu.
d. Medium Close Up
Pengambilan gambar
dari atas kepala hingga dada.
e. Mid Shot (setengah
badan)
Pengambilan gambar
dari atas kepala hingga pinggang.
f. Medium Shot (Tiga
perempat badan)
Pengambilan gambar
dari atas kepala hingga lutut.
g. Full Shot (Seluruh
Badan)
Pengambilan gambar
dari atas kepala hingga kaki.
h. Long Shot
Pengambilan gambar
dengan memberikan porsi background atau foreground lebih banyak sehinnga objek
terlihat kecil atau jauh.
Beberapa jenis
komposisi dari segi banyaknya manusia sebagai objek yang difoto adalah sebagai
berikut :
a. One Shot
Pengambilan gambar
untuk satu orang sebagai objek.
b. Two Shot
Pengambilan gambar
untuk dua orang sebagai objek.
c. Three Shot
Pengambilan gambar
untuk tiga orang sebagai objek.
d. Group Shot
Pengambilan gambar
untuk sekelompok orang sebagai objek.
Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan gambar, diantaranya
v Headroom,
merupakan ruang diatas kepala yang berfungsi membatasi bingkai dan bagian atas
kepala objek.
v Noseroom,
arah pandang atau ruang gerak objek dalam sebuah frame, bertujuan untuk
memberikan ruang pandang sehingga terkesan bahwa objek memang sedang melihat
sesuatu.
v Foreground,
segala sesuatu yang menjadi latar depan dari objek.
v Background,
segala sesuatu yang menjadi latar belakang objek.
Langganan:
Postingan (Atom)